Survei Vektor DBD, Malaria/Filariasis di Provinsi Aceh & Sumatera Utara

Akibat masih terjadinya peningkatan penyakit tular vektor (zoonosis) di Indonesia, maka pengendalikan faktor risiko utama untuk menurunkan beban penyakit menular harus dipantau melalui pengawasan atau surveilans yang efektif secara rutin dan terkoordinasi. DBD, Malaria, dan Filariasis masih    menjadi    masalah kesehatan yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah   sosial, ekonomi, sehingga diperlukan upaya penanggulangan secara terpadu dan berkesinambungan. Ruang lingkup pengaturan Penanggulangan Malaria meliputi:

  1. target dan strategi;
  2. promosi kesehatan;
  3. penge ndalian faktor risiko;
  4. surveilans;
  5. penanganan Kasus;
  6. pencatatan dan pelaporan;
  7. Sertifikasi Eliminasi Malaria

Kegiatan Surveilans adalah kegiatan pengamatan pada manusia dan faktor risiko yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian dan kondisi yang   mempengaruhi   terjadinya kasus. Satu dari beberapa penanggulangan penyakit tular vektor melalui kegiatan:   surveilans vektor

Terkait tupoksi Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banda Aceh, pada tahun 2024 dilakukan kegiatan surveilans penyakit tular vektor berdasarkan keberadaan vektor yaitu Inkriminasi (penentuan) vektor (terutama penyakit filariasis dan malaria) dan/atau binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi penyakit tropis terabaikan di Kabupaten Aceh Selatan (Provinsi Aceh) dan di Kabupaten Batubara (Propinsi Sumatera Utara). BLKM Banda Aceh melakukan Survei Vektor DBD, Malaria/Filariasis di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada Tanggal 10-13 Juni 2024 dan 20- 23 Agustus 2024 di Batubara, Sumatera Utara.

Kegiatan Inkriminasi (penentuan) vektor (terutama penyakit filariasis dan malaria) dan/atau binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi penyakit tropis dilakukan untuk menentukan nyamuk sebagai vektor filariasis dan malaria di Kabupaten Aceh Selatan (Provinsi Aceh) dan di Kabupaten Batubara (Propinsi Sumatera Utara). Diharapkan hasil kegiatan surveilans vektor di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara dapat menambah informasi terhadap pengendalian penyakit vektor dalam memantau dan menegdalikan vektor penyakit DBD, malaria dan filariasis.

Leave a reply